Interface Information Center dengan Pengaplikasian Simulator Input Data Guna Menciptakan Pemahaman Masyarakat Terhadap Keunggulan Perbankan Syariah

Interface Information Center dengan Pengaplikasian Simulator Input Data

Guna Menciptakan Pemahaman Masyarakat Terhadap Keunggulan Perbankan Syariah

Hermawan Candra Kusuma ¹

Radhingga Dwi Setiana ²

Satria Anggara ³

Universitas Brawijaya ^{1 2 3}

Abstraksi

Kesejahteraan umum yang diamanatkan kepada Bangsa Indonesia menjadi dasar utama bagi seluruh lembaga keuangan memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat. Perbankan syariah terbentuk oleh suatu kesadaran masyarakat akan riba’ yang terkandung dalam sistem bunga di bank konvensional. Namun lambat laun hal ini seakan terbantahkan oleh keadaan sosial yang mana hanya 5% masyarakat di Indonesia yang menjadi nasabah bank syariah. Ketidaktahuan dan kompleksitas akses terhadap bank syariah menjadi alasan utama yang mengakibatkan sikap enggan masyarakat untuk menggunakan layanan syariah dalam perbankan.

Era globalisasi telah mengenyampingkan kesulitan akses di segala bidang. Dengan dibukanya pintu informasi seluas-luasnya melalui media internet menjadikan masyarakat lebih melek terhadap teknologi yang ada. Saat ini, setengah dari masyarakat Indonesia telah menggunakan internet. Bahkan di tahun 2014 diramalkan, akan terdapat 80 juta orang yang menggunakan jasa ini dalam kesehariannya.

Dua hal tersebut yang kemudian melatarbelakangi diperlukannya suatu langkah progresif dalam pengembangan sistem informasi sebagai upaya baru untuk aksesibilitas informasi perbankan berbasis syariah. Dengan mengintegasikan masalah sosial yang ada penulis menggagas sebuah ide berupa “Interface Information Center dengan Pengaplikasian Simulator Input Data Guna Menciptakan Pemahaman Masyarakat Terhadap Keunggulan Perbankan Syariah”. Sehingga mempermudah masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai perbankan syariah di Indonesia.

Kata Kunci: Interface Information Center, Simulator Input Data, website, user, perbankan syariah, Keunggulan

Latar Belakang

Jaminan kesejahteraan umum yang diamanatkan melalui konstitusi Indonesia sebagai salah satu negara yang menerapkan prinsip welfare state, telah melahirkan berbagai macam konsep yang mengimplementasikan perwujudan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (W. Riawan Tjandra: 2008). Hal ini yang kemudian menjadi tujuan utama diadakannya lembaga keuangan di Indonesia. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah menjadi suatu titik terang bagi lembaga keuangan bank di Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut melalui sistem ekonomi yang berlandaskan pada nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan.

Menurut Ambulani (2013), di Indonesia terdapat 11 Perseroan Terbatas yang dikategorikan sebagai Bank Umum Syariah dan 24 Perseroan Terbatas yang dikategorikan sebagai Unit Usaha Syariah. Operasional bank syariah dalam menghimpun dana maupun dalam penyalurannya menggunakan prinsip syariah yang apabila diterapkan dalam sistem perbankan lebih menguntungkan. Secara umum perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah:

Tabel 1: Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvesional

Sumber: M. Sholahuddin: 2008, diolah

Namun hal ini belum juga mencapai target optimal yang diharapkan, yaitu masyarakat cenderung belum mengenal eksistensi sistem perbankan syariah dengan baik. Hanya 5% masyarakat sebagai nasabah bank yang menerapkan sistem syariah dalam peran intermediasi (Aditya Noviansyah: 2013). Asimetri informasi terjadi yang mana perbankan syariah dirasa masih terdapat kompleksitas tinggi dalam aksesnya. Hal ini berimplikasi pada minat penggunaan sistem perbankan syariah di masyarakat. Kekhawatiran muncul dengan tidak dipahaminya sistem perbankan syariah sesungguhnya. Oleh karenya diperlukan suatu langkah progresif/reformulasi baru dalam pengembangan sistem informasi sebagai upaya baru untuk aksesibilitas informasi perbankan berbasis syariah.

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat di Indonesia. Penggunaan ponsel sebagai alat komunikasi sudah menjadi kebutuhan sekunder bagi masyarakat. Di sisi lain internet misalnya, hampir setengah jumlah penduduk Indonesia menggunakan internet yakni dengan jumlah 63 Juta orang di tahun 2012, bahkan diramalkan pada tahun 2014 akan melonjak sekitar 80 juta orang yang akan menggunakan internet (Imam Santoso: 2013).

Masalah yang muncul dari fakta sosial dan dihubungkan dengan teori yang ada, melatarbelakangi penulis menggagas suatu mekanisme pengembangan jaringan informasi perbankan syariah melalui Interface Information Center dengan penerapan Simulator Input Data sebagai andalannya. Sehingga tercipta suatu kemudahan dari masyarakat dalam mengakses informasi mengenai bank syariah dan berbagai macam keunggulannya.

Pembahasan

Mekanisme Interface Information Center Sebagai Sarana Informasi Terpusat Perbankan Syariah di Indonesia

Era globalisasi menjadi suatu masa ketika jarak tidak lagi menjadi suatu hal berarti (Thomas L. Friedmann: . Bahkan Richard Susskind menjelaskan bahwa di masa depan sangat dibutuhkan profesi spesialis yang menguasai informasi dalam profesinya. Lebih lanjut diprediksikan pelayanan profesi yang semula berupa reactive service akan berubah menjadi proactive service. Saat ini, semua informasi dimudahkan dengan adanya akses internet yang bisa dilakukan oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Sistem informasi yang memudahkan user seperti ini akan lebih efektif sebagai media sosialisasi pada masyarakat umum.

Interface Information Center (IIC) merupakan suatu website yang menjadi ujung tombak dari Perbankan Syariah. Website ini menjadi media terdepan gerakan ekonomi syariah dalam mempromosikan atau mengenalkan kepada masyarakat tentang sistem syariah khususnya dalam bidang perbankan. Menurut sebagian besar survei yang ada, masyarakat enggan menggunakan jasa dari bank syariah karena ragu dan bahkan tidak paham sama sekali tentang sistem yang digunakan bank syariah. Masyarakat sebagian besar mempertimbangkan perhitungan pembayaran cicilan, untung rugi dan hal-hal yang bersifat matematis lainnya sebelum mempercayakan urusannya pada suatu bank. Bagaimana mereka bisa memperhitungkan besaran pencicilan pembayaran kalau mereka tidak mengetahui cara menghitung semua itu. Di lain hal penerapan sistem bunga dalam bank konvensional merupakan riba’ yang mana dilarang oleh seluruh agama yang ada di dunia.

Sistem dari website ini dikelola secara berkala, bank-bank syariah yang ada di Indonesia akan mengupdate produk-produk yang sedang berjalan di bank tersebut kepada pihak server dari IIC. Baik dalam hal penjelasan produk, algoritma perhitungan produk, dan semua yang terkait dalam produk yang dimaksud, akan diaplikasikan di dalam IIC, sehingga dapat memberi informasi yang aktual dan dapat menyimulasikan bagaimana suatu produk berjalan secara tepat dan informatif kepada user. Di dalam website ini terdapat menu-menu seperti “Tentang Bank Syariah”, “Landasan Hukum Bank Syariah”, “Daftar Bank Syariah”, dan “Simulasi”. Mekanisme dari menu-menu tersebut akan dijelaskan secara skematis berikut:

Diagram 1: Mekanisme Interface Information Center dengan Simulator Input Data

 

Sumber: Gagasan Penulis

Menu Tentang Bank Syariah

            Di dalam menu ini user dapat memperoleh informasi tentang sejarah bagaimana bank syariah berdiri, tentang bank syariah, headline seluruh bank syariah yang ada di Indonesia dan info lain pada user. Jadi dengan menu ini user dapat melihat dan meng-update pengetahuannya tentang bank syariah dan seluk beluk yang ada di dalam bank syariah secara jelas.

Menu Landasan Hukum Bank Syariah

            Menu Landasan Hukum Bank Syariah merupakan menu yang di dalamnya terdapat landasan-landasan hukum berdirinya bank syariah, baik landasan hukum menurut hukum yang berlaku di Indonesia ataupun landasan hukum yang berlaku dalam agama Islam. Jadi, fungsi utama menu ini adalah memberi kesadaran kepada user tentang keuntungan dan kelebihan bank syariah dibandingkan bank konvensional. Seperti diketahui bersama bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merupakan pemeluk agama Islam, yang dianjurkan untuk menjauhi unsur riba’ dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dengan mengakses menu ini akan mengubah paradigma dalam masyarakat untuk memilih perbankan syariah.

Menu Daftar Bank Syariah

            Menu daftar bank syariah terdapat link untuk menuju laman seluruh bank yang ada di Indonesia. Lalu user akan dihadapkan pilihan untuk memilih bank yang mereka kehendaki, dan akan keluar produk-produk dari bank tersebut. Setelah memilih produk yang ingin diketahui, maka user akan mendapatkan informasi tentang produk tersebut, dan dapat menyimulasikan bagaimana mekanisme jalannya produk tersebut sesuai dengan asumsi yang dimasukkan oleh user, pada saat itu user akan masuk pada menu lain dalam website ini, yaitu Menu Simulasi.

Menu Simulasi

            Menu simulasi merupakan menu yang menjadi andalan dari sistem ini. Menu ini dapat menyimulasikan bagaimana cara kerja, mekanisme pembayaran, pelunasan, dan kegiatan lain sesuai produk yang dipilih oleh user. Karena pada dasarnya produk dari sebuah bank memiliki prinsip simpan, pinjam, bayar, cicil, per bulan, maka simulator ini terbagi dalam 2 kategori, yaitu kategori bank meminjamkan dan bank menyimpan. Kategori bank meminjamkan misalnya adalah produk-produk bank di mana bank meminjamkan uang dan nasabah membayar dengan cara mencicil per bulan, jadi menu dari kategori secara garis besar ini terdiri dari masukan Jumlah Pinjam, Jumlah Cicil, Persen Bagi Hasil (untuk menyimulasikan skema pembayaran oleh user), dan Pembayaran Tiap Bulan (disimulasikan oleh user). Dan dalam kategori menyimpan, secara garis besar masukannya adalah Jumlah Setor dan Persen Bagi Hasil. Keluaran dari input yang dilakukan user adalah skema pembayaran, besarnya bagi hasil yang harus dibayar, besarnya bagi hasil yang diperoleh user (yang sebelumnya disimulasikan jumlah besar uangnya), dan lain-lain sesuai dengan produk yang sedang disimulasikan oleh user.

Kesimpulan

Keunggulan dari website ini adalah terdapat fitur simulator yang dapat digunakan oleh user untuk mengetahui mekanisme dari bank syariah dan sistem yang ada di dalamnya secara transparan antara pihak bank dan nasabah. User atau calon nasabah tidak perlu kebingungan lagi untuk mengerti tentang sistem bank syariah, karena mereka langsung dapat menyimulasikan tentang sistem bank (pembayaran, pelunasan, besar cicilan, dan lain-lain). Bahkan lebih lanjut, user dapat membandingkan keuntungan jika menggunakan bank syariah dibandingkan bank konvensional. Karena sejatinya dalam sistem ekonomi syariah menjunjung tinggi sportivitas dan nilai-nilai agama Islam yang sangat mengharamkan riba’. Dengan cara seperti ini dapat dipastikan tingkat keraguan dan ketidakpahaman masyarakat akan sistem perbankan syariah dapat menurun dan sebagian besar masyarakat akan mempercayakan soal keuangan pada bank-bank yang menggunakan sistem ekonomi syariah.

Daftar Pustaka

Aditya Noviansyah, Bank Syariah Kurang Diminati di Indonesia, www.tempo.co diakses pada tanggal 2 Desember 2013

M. Sholahuddin, 2008, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah Kontemporer, Muhammadiyah University Press, Surakarta

Imam Santoso, “Pengguna Internet di Indonesia 2012 capai 63 juta orang”, www.antaranews.com, diakses pada tanggal 6 Mei 2013

Richard Susskind, 1998, The Future of Law: Facing The Challenges of Information Technologies, Penerbit Oxford University Press New York

Thomas L. Friedman, 2006, The World is Flat, Penerbit Dian Rakyat Jakarta

W. Riawan Tjandra, 2008, Hukum Administrasi Negara, Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta